Setelah hampir 1 tahun jadi "mbak kos", banyak cerita yang bisa aku ambil hikmahnya. Ternyata melepas anak perempuan untuk belajar jauh dari orangtua itu harus amat sangat berhati-hati.
Dengan pergaulan yang semakin bebas, kayaknya aku lebih memilih anak untuk kuliah tidak jauh dari aku. Supaya aku bisa terus memantau gerak-gerak nya.....
Pernah aku "mengusir" 2 anak kos karena sudah terlalu bebas "bergaul". Dengan amat sangat terpaksa, walaupun agak nggak enak.......tapi harus!. Meski hati sama sekali nggak berkenaan dengan tindak tanduknya, tapi mulut tetap nggak bisa ngomong. Untung punya suami yang agak-agak tegaan..... :)
Pernah juga, menghadapi anak kos yang bawel nya ampun ampun. Selalu aja komplain....apapun kalau sekiranya tidak menguntungkan dia, pasti komplain....dan komplainnya itu selalu melibatkan anak kos lain. Mirip provokator!
Kalau dia udah berulah, seperti masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Pernah mengancam mau keluar dari kos, tadinya agak takut. Wah...kalau dia keluar, berarti ada satu kamar yang kosong...berarti, next month there will be an idle room, means...less income :)
Tapi pemikiranku salah, harusnya "member" seperti itu, tidak harus dipertahankan. Dari awal harusnya aku tegas negur dia.....tapi seperti biasa.....nggak tega...hehehe, lebih milih diem dan diem..... biasanya dengan diem semuanya akan lewat begitu aja......:)
Alhamdulilah, sekarang dah mulai stable lagi. Dengan bantuan semua orang... bapak ibu penjaga kos and of course my lovely hubby....
Alhamdulillah........
Friday, August 24, 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)